Fenomena “Kabur Aja Dulu” dan Tantangan Keadilan di Indonesia
Dalam beberapa waktu terakhir, muncul sebuah fenomena sosial yang disebut “kabur aja dulu,” yang menggambarkan keinginan sebagian masyarakat, khususnya anak muda dan kalangan profesional, untuk mencari peluang di luar negeri. Fenomena ini mencerminkan kekecewaan terhadap kondisi di Indonesia, terutama dalam aspek keadilan dan kualitas hidup.
Mengapa Orang Memilih Pergi?
Salah satu alasan utama di balik fenomena ini adalah ketidakpuasan terhadap sistem keadilan. Banyak kasus di mana hukum terasa tidak adil, seperti hukuman ringan bagi pelaku korupsi besar, sementara masyarakat kecil mendapat hukuman berat untuk pelanggaran ringan. Hal ini memicu rasa frustrasi dan membuat banyak orang merasa bahwa bertahan di Indonesia bukanlah pilihan terbaik.
Selain itu, faktor kualitas hidup juga menjadi pertimbangan. Dibandingkan dengan negara lain, Indonesia masih memiliki banyak tantangan dalam infrastruktur, akses pendidikan, dan lapangan kerja. Ketika seseorang pergi ke luar negeri dan melihat sistem yang lebih baik, wajar jika muncul perbandingan dan keinginan untuk hidup di tempat yang lebih nyaman.
Apakah “Kabur Aja Dulu” Tidak Nasionalis?
Ada anggapan bahwa mereka yang memilih pergi adalah orang yang tidak nasionalis. Namun, pandangan ini kurang tepat. Banyak dari mereka yang pergi tetap memiliki rasa cinta terhadap Indonesia dan berharap bisa berkontribusi dari luar. Fenomena “brain drain” atau keluarnya sumber daya manusia berkualitas dari suatu negara memang menjadi tantangan, tetapi dalam banyak kasus, mereka tetap ingin kembali dengan ilmu dan pengalaman yang lebih matang.
Sebagai contoh, Imam Syafi’i dalam sejarah Islam pernah meninggalkan Baghdad dan pergi ke Kairo untuk mengembangkan pemikirannya. Ia bukan lari dari masalah, melainkan mencari cara terbaik untuk berkontribusi. Hal ini menunjukkan bahwa mencari pengalaman di luar negeri bukan berarti meninggalkan tanah air selamanya.
Bagaimana Solusinya?
Jika Indonesia ingin menahan talenta-talenta terbaiknya agar tidak pergi, maka ada beberapa hal yang harus diperbaiki:
- Meningkatkan Rasa Keadilan – Pemerintah harus serius dalam menegakkan hukum tanpa pandang bulu. Rakyat perlu melihat bahwa keadilan bisa diakses oleh semua lapisan masyarakat.
- Meningkatkan Kualitas Hidup – Infrastruktur, pendidikan, dan lapangan kerja harus ditingkatkan agar masyarakat merasa memiliki masa depan yang lebih baik di Indonesia.
- Memberikan Ruang untuk Berkembang – Anak muda dan profesional membutuhkan ruang untuk berkarya dan inovasi tanpa hambatan birokrasi yang berlebihan.
Fenomena “kabur aja dulu” bukan sekadar tren, tetapi refleksi dari kondisi sosial yang perlu diperhatikan. Daripada menyalahkan mereka yang pergi, lebih baik fokus pada upaya memperbaiki sistem agar lebih adil dan memberikan harapan bagi masa depan bangsa. Dengan begitu, Indonesia bisa menjadi tempat di mana setiap warga merasa memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi.
sumber tulisan di ambil dari video di bawah ini: