Petualangan Kuliner di Kampung Pempek Palembang
Ternyata, perjalanan saya ke Palembang, ibu kota Sumatera Selatan, kali ini begitu memuaskan. Saya selalu menikmati menjelajahi berbagai kota di Indonesia dan bahkan di seluruh dunia dalam mencari tempat makan enak. Dan kali ini, saya pun berkesempatan untuk mengeksplorasi kekayaan kuliner Palembang, yang salah satunya adalah pempek, makanan khas yang sangat terkenal.
Saya tiba di salah satu pusat pempek terbaik di Palembang, dikenal dengan sebutan “Kampung Pempek,” yang terletak di Jalan Mujahidin, Pasar 26 Ilir. Di kampung ini, terdapat 16 rumah makan pempek yang sudah berdiri sejak tahun 1993. Pertama-tama, saya ingin mencoba pempek Kapal Selam, nama unik yang terinspirasi dari proses pembuatannya.
Pempek Kapal Selam dibuat dengan cara adonan pempek dicemplungkan ke dalam wadah berisi air, yang lama kelamaan akan memadat dan mengapung di atas air tersebut. Inilah yang menjadikan pempek ini disebut “kapal selam.” Salah satu elemen penting dalam pempek adalah kuahnya, yang terbuat dari gula merah (gula aren) dan kadang-kadang gula pasir. Rasanya memiliki sedikit rasa asam, yang bisa berasal dari cuka putih atau asam jawa. Bumbu lainnya mencakup bawang putih, cabe, dan kadang-kadang Ebi, yang merupakan pelengkap penting dalam menikmati pempek.
Saya khususnya suka dengan pempek di Palembang karena rasanya tidak terlalu asam. Beberapa orang mungkin lebih suka dengan rasa asam yang kuat, tetapi saya lebih menyukai pempek yang memiliki rasa yang pas. Salah satu rekomendasi saya adalah mencoba pempek Kapal Pelangi, yang merupakan salah satu kuliner andalan di sini.
Saya memutuskan untuk mencoba dua jenis pempek yang dimasak dengan cara yang berbeda. Umumnya, pempek digoreng atau direbus, tetapi kali ini saya tertarik untuk mencicipi pempek yang dipanggang di atas bara api. Pertama, ada pempek Tunu, salah satu favorit saya. Pempek ini terbuat dari adonan tepung terigu, sagu, dan ikan yang digiling halus. Kemudian, pempek ini dipanggang di atas bara api hingga matang. Setelah matang, pempek ini dibelah dan diisi dengan campuran Ebi dan kecap. Jika Anda suka makanan pedas, Anda bisa menambahkan sedikit sambal. Rasanya luar biasa!
Selanjutnya, saya mencoba pempek Lenggang, yang juga dipanggang di atas bara api. Lenggang terbuat dari adonan pempek mentah yang dicampur dengan telur. Rasanya sangat berbeda dari pempek biasa karena sensasi rasa pertama yang muncul adalah rasa telur, dan ini mungkin terbuat dari telur bebek, yang memberikan tekstur dan aroma yang khas. Setelah pempek Lenggang matang, biasanya disajikan dengan cuka, tetapi saya ingin mencoba terlebih dahulu tanpa cuka. Rasanya begitu enak, terutama karena aroma daun pisang yang meresap ke dalam pempek saat dipanggang.
Palembang memang surganya pecinta pempek. Kampung Pempek di 26 Ilir Palembang adalah tempat yang wajib dikunjungi jika Anda ingin menikmati berbagai jenis pempek yang lezat. Setelah menjelajahi kampung ini, saya merasa puas dengan pengalaman kuliner saya di Palembang. Saya tidak sabar untuk terus menjelajahi tempat-tempat menarik lainnya dan mencoba makanan enak lainnya yang pasti seru. Sampai jumpa di petualangan kuliner selanjutnya!