Ahsanta Web

Ahsanta WEb

Membangun Masa Depan Online Anda Bersama Kami

Di desa kecil Trenten, yang terletak di Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, tersembunyi sebuah potensi besar yang tak terlihat, yaitu perkebunan kelapa seluas 480 hektar. Namun, sebuah inovasi sederhana telah mengubah nasib desa ini, dan ini adalah kisah sukses Kelompok Wanita Tani (KWT) Mira Lestari.

Seorang pemuda bernama Ella Rizki Farihatul Mastuhah, atau lebih akrab dipanggil Ella, adalah tokoh utama di balik keberhasilan KWT Mira Lestari. Ella datang ke desa ini dengan gagasan inovatif yang akan membawa perubahan besar-besaran, meskipun dia tahu dia akan menghadapi banyak tantangan.

 Inovasi yang dibawanya adalah konsep bisnis matching, di mana anggota komunitas tidak hanya meminjamkan uang, tetapi juga bekerja sama dalam berbagai aspek. Ide sederhana ini memiliki dua manfaat besar. Pertama, itu membantu memaksimalkan penggunaan lahan pertanian. Kedua, itu membuka akses pasar yang lebih luas, sehingga meningkatkan omset dan pendapatan para petani.

Namun, perjalanan ini tidak mudah. Pada awalnya, banyak ibu-ibu di desa Trenten pergi bekerja ke kota, dengan bayaran sekitar Rp20.000 sehari. Anak-anak mereka terlantar karena kurangnya perhatian ibu mereka. Ella dan timnya bertekad mengubah pola ini dan membantu ibu-ibu di desa mereka menjalankan peran mereka sebagai ibu rumah tangga sambil meningkatkan ekonomi keluarga.

Bergabung dengan Kelompok Wanita Tani adalah keputusan yang bijak. Kami tidak hanya meminjam uang, tetapi juga bekerja sama dalam berbagai aspek bisnis
Ella Rizki Farihatul Maftuhah
CEO PT Nira Lestari International

Mereka mendirikan Kelompok Wanita Tani (KWT) Mira Lestari, yang awalnya hanya terdiri dari lima orang yang bersedia mencoba inovasi bisnis matching. Hasilnya, pendapatan mereka melebihi apa yang mereka dapatkan saat bekerja di kota, bahkan tiga kali lipat lebih tinggi.

Selanjutnya, KWT Mira Lestari berkembang pesat, dengan anggota sebanyak 94 wanita yang berdedikasi. Mereka membagi kelompok ini menjadi tiga lembaga, yaitu KWT Mira Lestari untuk aktivitas sosial, Koperasi Nira Lestari Makmur untuk pengaturan hasil bagi hasil, dan PT Nira Lestari International untuk ekspor produk.

Salah satu inovasi terbesar yang mereka temukan adalah produksi madu dari bunga kelapa yang mereka namakan Vega Nektar. Madu ini sangat mirip dengan madu biasa tetapi ramah bagi vegan karena terbuat dari bunga kelapa. Mereka telah berhasil mengekspor produk ini ke Korea, Belanda, dan bahkan membuka cabang di Malaysia.

Pentingnya memiliki visi dan misi yang jelas, menjaga transparansi dalam hal keuangan dan alokasi dana CSR, serta menjalankan kelompok tani dengan profesionalisme adalah pelajaran berharga yang telah dipetik Ella dan timnya. Komunikasi yang baik antara anggota kelompok tani juga menjadi kunci keberhasilan.

Ella percaya bahwa kepercayaan dan solidaritas bisa dibangun dengan saling percaya, akuntabel, dan transparan. Ketika anggota kelompok tani diperlakukan sebagai keluarga, mereka akan lebih kuat bersama. Dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan perusahaan, kelompok tani bisa berkembang lebih baik.

Kisah sukses KWT Mira Lestari adalah bukti bahwa dengan tekad, inovasi, dan kerja keras, kita bisa mencapai banyak hal. Ella berharap kisah ini dapat menginspirasi dan memberikan semangat kepada orang lain untuk menjalani perjalanan mereka sendiri.

Share this:

Like this:

Like Loading...
%d bloggers like this: