Pendeta Imanuel: Keluarga Saya Langsung Dukung Pak Anies Setelah Lihat Debat Capres
Malam debat calon presiden telah meninggalkan dampak signifikan di kalangan warga Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia (PGLII) khususnya di keluarga Pendeta Imanuel. Ibu-ibu dan anak-anak dikeluarganya, yang sebelumnya memiliki pandangan politik yang beragam, mengalami perubahan dukungan yang mengejutkan setelah menyaksikan debat tersebut.
Pendeta Imanuel, warga PGLII, menyampaikan keheranannya atas perubahan sikap nenek-nenek manula dan anaknya setelah debat. Sebelumnya, nenek-nenek tersebut sangat fanatik dan memiliki perbedaan pandangan politik. Namun, pasca-debat, mereka secara tiba-tiba mengubah arah dukungan mereka dan menyatakan mendukung Anies Baswedan.
Menurut Imanuel, keheranan ini membawanya untuk menggali lebih dalam dan mengajukan pertanyaan langsung kepada nenek-nenek tersebut. Dalam obrolan tersebut, nenek-nenek menyampaikan bahwa mereka ingin mendapatkan pandangan spiritual atau falsafah dari Anies Baswedan, calon presiden yang mereka dukung.
“Pertanyaan saya adalah, saya ingin mendapatkan ‘spill’ dari Bapak, apa sih filsafat atau falsafah spiritual Bapak? Karena inilah yang bisa membuat orang itu memiliki pergulatan yang kuat untuk bisa menghadapi orang dan mengubah seseorang,” ungkap Imanuel
Dalam responsnya, Anies Baswedan menyampaikan bahwa ia mempercayai KEKUATAN KEADILAN sebagai pondasi kebijakan.
“Kami di dalam gagasan kebijakan selalu menggunakan satu pendekatan yang sederhana, yaitu KEADILAN. Kekuatan keadilan itu, bila kita bisa membangun suasana keadilan dan kesetaraan, maka itu akan membuat semua menjadi tertib, baik, dan aman. Nyaman,” jelas Anies Baswedan.
Anies menilai bahwa kejujuran dan kesederhanaan dalam berkomunikasi adalah kunci utama dalam memahami pandangan seorang pemimpin. “Ketika kita berbicara, yang berbicara adalah yang kita percayai. Jadi, kalau Bapak bersenyawa dengan ide, ditanya spontan, pasti yang keluar adalah yang Bapak yakini kebenarannya,” tambah Anies.
Konversi dukungan dari keluarga Imanuel ini mencerminkan dampak positif yang dapat diraih oleh seorang pemimpin dengan kesederhanaan, kejujuran, dan pandangan spiritual yang mendalam. Perubahan ini memberikan warna baru dalam dinamika politik di PGLII dan menunjukkan bahwa kebijakan yang bersifat mengena dan autentik dapat memenangkan hati masyarakat (disarikan oleh Ahsantany)