Ahsanta Web

Menghilang Sejenak Tanpa Menyakiti

Jakarta itu kota yang tidak pernah mengizinkan kita untuk benar-benar sendirian. Kalau bukan karena suara klakson di jalanan, ya karena getar ponsel di saku celana. Kita seperti dipaksa untuk selalu “ada”, selalu siap membalas pesan, dan selalu terpantau radar.

cara untuk tetap bersamaPernahkah Anda merasa lelah hanya karena melihat tumpukan notifikasi WhatsApp yang belum dibaca? Atau merasa bersalah karena tidak ikut mengomentari unggahan teman di Instagram? Jika iya, mungkin Anda sedang butuh satu hal: Sosial Hibernasi.

Bukan Antisosial, Hanya Sedang “Isi Ulang”

Banyak yang salah kaprah. Menghilang sejenak sering dianggap sombong atau sedang ada masalah. Padahal, bagi kita yang tinggal di kota sepadat Jakarta, menarik diri sejenak adalah cara paling waras untuk bertahan hidup.

Bayangkan baterai ponsel Anda. Jika terus-menerus digunakan untuk navigasi, memutar musik, dan membuka media sosial, ia akan panas dan akhirnya drop. Manusia pun begitu. Sosial hibernasi adalah cara kita mencabut kabel dari dunia luar, lalu mencolokkannya ke diri sendiri. Ini bukan tentang membenci orang lain, tapi tentang mencintai kesehatan mental kita sendiri.

Membela Hak untuk Tidak “Segera”

Di Jakarta, ada hukum tidak tertulis bahwa semua pesan harus dibalas detik itu juga. Kita menjadi budak centang biru. Padahal, tidak semua percakapan butuh kehadiran kita saat itu juga.

Cobalah sesekali untuk tidak langsung membuka ponsel saat bangun tidur. Rasakan udara pagi (meski mungkin sedikit berpolusi) tanpa gangguan opini orang lain. Matikan notifikasi grup yang isinya hanya perdebatan yang itu-itu saja. Percayalah, dunia tidak akan runtuh dan kantor Anda tidak akan bangkrut hanya karena Anda telat membalas pesan selama dua jam.

Cara Menghilang yang Manis

Bagaimana cara melakukan “sosial hibernasi” tanpa membuat orang tersinggung? Sederhana saja:

  1. Jujur pada Kapasitas: Tidak apa-apa bilang, “Maaf ya, hari ini energiku lagi habis banget. Besok kita sambung lagi ngobrolnya, ya.” Orang yang benar-benar peduli akan mengerti.

  2. Mode Pesawat di Darat: Manfaatkan fitur Do Not Disturb di ponsel. Beri ruang bagi pikiran Anda untuk melamun tanpa interupsi.

  3. Nikmati Kesepian: Pergilah ke kedai kopi atau taman sendirian tanpa membawa beban untuk memotretnya demi konten. Rasakan rasanya menjadi “orang biasa” yang tidak perlu divalidasi siapa pun.

Menemukan Kembali Diri Sendiri

Saat kita berhenti mendengarkan suara dunia yang berisik, kita baru bisa mendengar suara kita sendiri. Kita jadi tahu apa yang sebenarnya kita inginkan, bukan apa yang orang lain inginkan dari kita.

Menghilang sejenak itu menyehatkan. Begitu Anda kembali, Anda bukan lagi orang yang lelah dan gampang marah, melainkan pribadi yang lebih segar dan punya banyak energi untuk dibagikan.

Sebab, untuk bisa hadir sepenuhnya bagi orang lain, kita harus belajar untuk hadir sepenuhnya bagi diri kita sendiri (ahsantaweb)

https://ahsantaweb.com

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*
*