Ahsanta Web

Ahsanta WEb

Membangun Masa Depan Online Anda Bersama Kami

Sejujur nya Palestina Bukan Milik Kami

Melalui penelitian dan studi literatur yang mendalam, saya menemukan bahwa ini bukanlah sekadar perdebatan kompleks, melainkan genosida yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Noname
Doktor Keturunan Yahudi

Sebagai seorang wanita Yahudi yang dibesarkan dalam keluarga Zionis, saya tumbuh dengan semangat perlawanan dan ketangguhan yang diwariskan oleh kakek saya, seorang korban Holocaust. Kebaikan dari bangsa Israel dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari darahku. Namun, melalui pengalaman dan penelitian, saya menemukan bahwa pandangan ini tidak selalu mencerminkan realitas kejam, kejam, dan jahat yang tengah terjadi di Palestina.

Pada awalnya, ketika teman-teman saya mulai berbicara tentang perjalanan Hak Kesulungan dan menggunakan bahasa yang merendahkan terhadap Palestina, saya menyadari perlunya untuk belajar lebih banyak. Saya tidak ingin membenamkan diri dalam perspektif pro-Israel tanpa mempertimbangkan kebenaran di balik konflik ini.

Sebelum melanjutkan perjalanan Hak Kesulungan, saya memutuskan untuk mendapatkan perspektif yang lebih menyeluruh di sekolah seni liberal saya di Massachusetts. Mata kuliah tentang penderitaan dan kejahatan dalam tradisi Yahudi, pengalaman politik Timur Tengah, dan konflik Arab-Israel membuka matamu pada kompleksitas dan kebrutalan yang terjadi di lapangan.

Melalui penelitian dan studi literatur yang mendalam, saya menemukan bahwa ini bukanlah sekadar perdebatan kompleks, melainkan genosida yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Saya menolak premis bahwa membahas Israel-Palestina adalah hal yang rumit; sebaliknya, hal ini merupakan kejahatan yang perlu disoroti.

Menyadari bahwa anti-Semitisme ada di seluruh dunia, saya mulai mempertanyakan sejarah kolonial Inggris dan Amerika. Saya menyadari bahwa mereka telah mencoba untuk menjajah Palestina dan mengalihkannya kepada orang Yahudi sebagai hadiah. Tanah yang sebenarnya milik orang Palestina diambil tanpa memedulikan hak dan keberadaan mereka.

Pemimpin politik Israel yang muncul selama beberapa generasi terakhir juga tidak mengejutkan. Benjamin Netanyahu, sebagai contoh, menggambarkan pandangan etnonasionalis Zionis yang mengejar kekayaan sebanyak mungkin dari tanah Palestina, sementara merugikan penduduk setempat.

Seiring berjalannya waktu, saya semakin yakin bahwa apa yang dilakukan Israel saat ini adalah genosida. Kekerasan yang lambat dan terus-menerus selama 75 tahun telah menguras penduduk sipil Palestina dari keinginan mereka untuk berperang dan mengalihkan keuntungan kekayaan dari tanah mereka kepada pemangku kepentingan utama, bukan kepada pemilik tanah yang seharusnya.

Penting bagi kita semua untuk membuka mata dan menyadari kekejaman yang terjadi, terlepas dari latar belakang atau keyakinan kita. Kita harus memahami bahwa keadilan dan perdamaian hanya dapat dicapai melalui pemahaman yang mendalam dan tindakan kolektif untuk mengakhiri genosida yang sedang berlangsung ini.

https://ahsantaweb.com

Leave a Reply

%d bloggers like this: