Manfaat Dzikir Setelah Shalat
Pendahuluan
Dzikir merupakan amalan yang sangat agung dalam Islam. Salah satu waktu terbaik untuk berdzikir adalah setelah menunaikan shalat wajib. Rasulullah ﷺ mengajarkan berbagai macam dzikir yang ringan diucapkan namun memiliki pahala besar, mampu menghapus dosa, bahkan menjadi pelindung dari godaan setan.
Allah ﷻ berfirman:
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Apabila shalat telah ditunaikan, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.”
(QS. Al-Jumu‘ah [62]: 10)
Macam-Macam Dzikir Setelah Shalat
1. Tasbih, Tahmid, dan Takbir (33 kali)
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ سَبَّحَ اللَّهَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ، وَحَمِدَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ، وَكَبَّرَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ، فَتِلْكَ تِسْعٌ وَتِسْعُونَ، وَقَالَ تَمَامَ الْمِائَةِ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
“Barang siapa bertasbih kepada Allah setiap selesai shalat 33 kali, bertahmid 33 kali, bertakbir 33 kali, itu jumlahnya 99, lalu menutupnya dengan membaca: Lā ilāha illallāhu waḥdahu lā sharīka lah, lahul mulku walahul ḥamdu wa huwa ‘alā kulli shay’in qadīr, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.”
(HR. Muslim no. 597)
Dzikir ini menjadi amalan utama setelah shalat wajib, sebagai penghapus dosa yang tidak terhitung banyaknya.
2. Dzikir Tauhid 10 Kali Setelah Subuh dan Maghrib
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ قَالَ دُبُرَ صَلَاةِ الْغَدَاةِ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، يُحْيِي وَيُمِيتُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، عَشْرَ مَرَّاتٍ، كُتِبَ لَهُ بِكُلِّ وَاحِدَةٍ عَشْرُ حَسَنَاتٍ، وَمُحِيَتْ عَنْهُ عَشْرُ سَيِّئَاتٍ، وَرُفِعَ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ، وَكَانَ فِي حِرْزٍ مِنْ كُلِّ مَكْرُوهٍ، وَحُرِسَ مِنَ الشَّيْطَانِ، وَلَمْ يَحِلَّ لِذَنْبٍ يُدْرِكُهُ فِي ذَلِكَ الْيَوْمِ إِلَّا الشِّرْكُ بِاللَّهِ
“Barang siapa membaca setelah Subuh: Lā ilāha illallāhu waḥdahu lā sharīka lah, lahul mulku walahul ḥamdu yuḥyī wa yumīt wa huwa ‘alā kulli shay’in qadīr, sebanyak 10 kali, maka dicatat baginya 10 kebaikan, dihapuskan 10 keburukan, diangkat 10 derajat, ia berada dalam penjagaan dari segala keburukan, dijaga dari setan, dan tidak ada dosa yang menimpanya di hari itu kecuali syirik kepada Allah.”
(HR. Ahmad no. 23472, Tirmidzi no. 3474, Ibnu Majah no. 3867, shahih)
Dzikir ini juga dibaca setelah shalat Maghrib dengan keutamaan yang sama.
3. Dzikir Ringkas 10 Kali Setelah Setiap Shalat
Rasulullah ﷺ bersabda:
خَصْلَتَانِ لَا يُحْصِيهِمَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ، وَهُمَا يَسِيرَانِ، وَمَنْ يَعْمَلُ بِهِمَا قَلِيلٌ، يُسَبِّحُ اللَّهَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ عَشْرًا، وَيَحْمَدُهُ عَشْرًا، وَيُكَبِّرُهُ عَشْرًا، فَذَلِكَ خَمْسُونَ وَمِائَةٌ بِاللِّسَانِ، وَأَلْفٌ وَخَمْسُمِائَةٍ فِي الْمِيزَانِ
“Ada dua perkara yang seorang muslim bila menjaganya niscaya masuk surga. Keduanya ringan, tetapi sedikit yang mengamalkannya: bertasbih kepada Allah setiap selesai shalat 10 kali, bertahmid 10 kali, bertakbir 10 kali. Itu jumlahnya 150 di lisan, namun nilainya 1500 di timbangan.”
(HR. Abu Dawud no. 5065, Tirmidzi no. 3410, Ahmad no. 6647; shahih)
Tantangan dalam Berzikir
Meski dzikir ini ringan, sedikit orang yang istiqamah mengamalkannya. Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa setan berusaha mengganggu manusia ketika shalat, agar pikirannya kacau dan segera meninggalkan dzikir setelah salam. Demikian pula sebelum tidur, setan membuat orang cepat terlelap sehingga tidak sempat membaca dzikir.
Karena itu, dibutuhkan kesabaran dan ketekunan untuk menjaga amalan ringan ini.
Doa Umar bin Khattab
Diriwayatkan bahwa Sayyidina Umar bin Khattab ra mendengar seseorang berdoa:
اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنْ عِبَادِكَ الْقَلِيلِ
“Ya Allah, jadikanlah aku termasuk hamba-hamba-Mu yang sedikit.”
Ketika ditanya alasannya, orang itu menjawab berdasarkan firman Allah ﷻ:
وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ
(“Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.”)
(QS. Saba’ [34]: 13).
Mendengar itu, Umar menangis dan berkata: “Semua orang lebih paham daripada Umar.”
Penutup
Dzikir setelah shalat adalah amalan ringan di lisan, namun berat di timbangan amal. Ia menjadi sebab terhapusnya dosa, terangkatnya derajat, dan penjagaan dari setan. Semoga Allah ﷻ menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang sedikit, yaitu mereka yang istiqamah dalam syukur dan dzikir.
اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ عِبَادِكَ الْقَلِيلِ
“Ya Allah, jadikanlah kami termasuk hamba-hamba-Mu yang sedikit.”