Ahsanta Web

Ahsanta WEb

Membangun Masa Depan Digital Anda Bersama Kami

Bali dan Indonesia: Tempat di Mana Komunitas, Agama, dan Keluarga Menjadi Prioritas Hidup (1)

Oleh Redaksi Ahsantaweb

Ketika banyak orang Barat mengejar karier dan uang sebagai pusat hidup mereka, Chris—seorang komedian asal Italia—justru menemukan makna hidup di tempat yang jauh dari ambisi duniawi: Indonesia. Sudah tujuh tahun ia menetap di Bali, dan dari pengalamannya, satu hal yang paling membekas adalah bagaimana masyarakat Indonesia memprioritaskan komunitas, agama, dan keluarga di atas segalanya.

Chris menyadari bahwa di Indonesia, hidup tidak selalu diukur dari produktivitas atau pencapaian finansial. Sebaliknya, kehidupan diwarnai oleh nilai-nilai sosial yang hangat dan spiritualitas yang hidup. Di Bali, misalnya, upacara keagamaan bisa diadakan dua hari sekali, dan tidak ada yang memandang aneh jika seseorang absen bekerja demi mengikuti perayaan keluarga atau kegiatan adat.

Kebiasaan ini awalnya membuat Chris bertanya-tanya. Sebagai orang Eropa, ia terbiasa dengan sistem yang menuntut efisiensi, keteraturan, dan kerja tanpa henti. Namun seiring waktu, ia menyadari bahwa ketenangan batin dan kedekatan sosial yang ia rasakan di Indonesia jauh lebih berharga daripada target-target kosong yang selama ini ia kejar.

Ia bahkan membandingkan pengalaman hidupnya dengan saudara kandungnya di Italia. Saat ia mengungkapkan keinginannya untuk pindah ke Bali demi kebahagiaan, saudaranya justru menolak ide itu. Baginya, bekerja keras hingga pensiun baru kemudian bisa bahagia adalah jalan hidup yang “normal.” Chris menolak pandangan ini. Ia memilih jalan berbeda—jalan yang membuatnya merasa lebih manusiawi dan hidup.

Apa yang ia temukan di Indonesia bukan hanya tempat tinggal, tetapi cara hidup yang lebih utuh. Sebuah sistem nilai yang menempatkan kebersamaan, pengabdian spiritual, dan keseimbangan sebagai hal utama. Bukan berarti orang Indonesia tidak bekerja keras, tetapi mereka tahu apa yang lebih penting dalam hidup: hubungan dengan sesama, dengan keluarga, dan dengan Yang Maha Kuasa.

Chris juga mencatat bahwa prioritas seperti ini bukan pertanda kemalasan, tetapi justru bentuk kebijaksanaan sosial yang jarang ditemukan di negara-negara maju. Di dunia yang serba cepat dan kompetitif, Indonesia mengajarkan bahwa hidup bukan hanya untuk bekerja—kita bekerja agar bisa menjalani hidup dengan bermakna.

https://ahsantaweb.com

Leave a Reply